Gorontalo – Jurusan Sanitasi Lingkungan Poltekkes Kemenkes Gorontalo melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan setiap tahun melalui kemandirian masyarakat dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Kegiatan Pengabmas ini diketua oleh Marhamah Yudin, SKM., M.Kes dengan anggota Dwina Ramadhani Pomalingo, M.Farm dan Yanti Mustafa, SKM, M.Si serta beberapa mahasiswa Jurusan Sanitasi Lingkungan. Kegiatan pengabmas ini dilaksanakan mengingat bahwa Danau Limboto termasuk salah satu dari 15 danau berstatus kritis di Indonesia. Hal ini disebabkan sebagian besar permukaan danau tertutup oleh tumbuhan eceng gondok dan tanaman gulma lain yang memicu sedimentasi. Meskipun dalam kondisi semakin terdegradasi tersebut, Danau limboto masih menyimpan potensi sumber daya yang cukup prospektif terutama dalam menanggulangi gulma eceng gondok di kawasan perairan danau dengan pemanfaatan tanaman eceng gondok sebagai pupuk kompos. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa masyarakat di Desa Pentadio Barat belum pernah mendapat pembinaan terkait pemanfaatan eceng gondok. Hanya di desa lainnya yang sebelumnya mendapat pendampingan pemanfaatan eceng gondok sebagai ragam produk kerajinan tangan. Oleh karena itu, kegiatan pengabmas ini diawali dengan berkoordinasi kepada mitra dalam rangka perizinan dan perencanaan pelaksanaan kegiatan pengabmas di Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Pada awal kegiatan pengabmas yang dilakukan pada hari Jumat, 23 Oktober 2022, masyarakat diberi pemahaman terkait bagaimana cara membuat pupuk kompos dari eceng gondok. Tim pengabdian kepada masyarakat melakukan pelatihan pemanfaatan eceng gondok (eichhornia crassipes) sebagai pupuk kompos. Pelatihan pemanfaatan eceng gondok sebagai pupuk kompos dilaksanakan pada masyarakat Desa Pentadio Barat yang dikoordinasikan oleh Kepala Desa setempat. Kegiatan ini akan diikuti oleh sebanyak 20 orang yang selanjutnya akan diberikan teori dan pelatihan terkait teknik yang tepat dalam mengolah eceng gondok menjadi pupuk kompos. Pendampingan dilakukan dari awal proses pengomposan hingga pengemasan dan pemasaran produk akhir kompos.Pendampingan dilakukan dari awal proses pengomposan hingga pengemasan produk hingga akhir kompos siap dipasarkan.
Selanjutnya, kegiatan dilakukan pada Senin, 31 Oktober 2022 merupakan kegiatan evaluasi yakni dengan melihat kematangan pupuk kompos eceng gondok yang telah dibuat sebelumnya. Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diharapkan dapat menjadi stimulan kepada masyarakat Desa Pentadio Barat.Demonstrasi pembuatan pupuk, penggunaan alat serta pemberian yang berisi cara membuat pupuk kompos dinilai mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Pentadio Barat.